Apa itu Tumor Otak Glioma?
Glioma merupakan salah satu jenis tumor otak ganas yang menyerang sel – sel glial. Glioma bisa menyerang siapa saja namun lebih sering terjadi pada orang dewasa. Glioma bisa mengenai otak dan sumsum tulang belakang. Gejala penyakit tumor otak Glioma bisa bervariasi mulai dari kejang, nyeri kepala, perubahan sifat, hingga penurunan kesadaran. Selain itu, ada beberapa cara atau jenis operasi glioma tumor otak yang perlu diketahui.
Tumor Glioma memiliki beberapa jenis lagi diantaranya,
- Astrositoma adalah tumor otak glioma yang menyerang sel glial astrosit. Beberapa kasus menemukan Astrositoma dengan tingkat keganasan yang berbeda pada pasien. Untuk tingkat I biasanya ditemukan pada anak – anak. Sedangkan tingkat yang parah sering ditemukan pada orang dewasa. Salah satu jenis Astrositoma yang sering dikenal dan paling ganas adalah Glioblastoma. Orang dengan jenis kelamin laki – laki, berusia 50 tahun, dan berasal dari ras kaukasia dan Asia lebih berisiko menderita Glioblastoma.
- Oligodendroglioma adalah tumor yang menyerang sel glial oligodendrosit. Dokter banyak menemukan kasus ini pada orang dewasa. Namun, anak – anak juga berkemungkinan menderita Oligodendroglioma.
Ependymoma adalah tumor otak glioma yang menyerang sel glial ependymal. Tumor otak ini bisa terjadi di bagian otak maupun sumsum tulang belakang. Seperti kebalikan dari Oligodendroglioma, jenis tumor otak ini justru lebih sering ditemukan pada anak – anak dan remaja. Meskipun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa menderita penyakit ini.
Apa saja Jenis Operasi untuk penyakit Tumor Otak Glioma?
Pilihan pengobatan untuk Tumor Otak Glioma bervariasi tergantung dengan jenis tumor, tingkatan, dan kondisi pasien. Beberapa jenis penanganan yang paling umum adalah operasi, radioterapi, kemoterapi, dan konsumsi obat – obatan.
Untuk operasi sendiri, penderita bisa menjalankan beberapa pilihan diantaranya,
Kraniotomi
Kraniotomi merupakan proses pembedahan bagian otak dengan cara membuka tulang tengkorak dan menemukan penyebab serta memperbaikinya. Prosedur pembedahan Kraniotomi tidak hanya dilakukan untuk tumor otak tetapi juga bisa untuk kasus cedera kepala, pendarahan otak, stroke, abses otak, epilepsi, hidrosefalus, dan penyakit parkinson.
Hampir seperti kebanyakan jenis operasi, prosedur Kraniotomi terbagi dalam 3 proses diantaranya Pra-Operasi (sebelum operasi), proses selama operasi berlangsung, dan pasca-operasi (setelah operasi). Proses Pra-Operasi meliputi pemeriksaan CT Scan untuk lokasi target kraniotomi, pemeriksaan fungsi saraf, dan proses puasa oleh pasien selama kurang lebih 8 jam.
Selama proses kraniotomi berlangsung, dokter akan membuka tulang tengkorak kepala untuk melihat lebih jelas bagian dalam dan menemukan penyebab tumor otak. Selanjutnya, dokter mulai memperbaiki bagian yang rusak. Setelah itu, dokter akan kembali memasang tulang tengkorak penutup kepala. Prosedur setelah operasi lebih fokus pada proses pemantauan hasil operasi dan pemulihan. Dokter mungkin juga akan memberikan terapi saraf serta menginformasikan hal – hal yang perlu diperhatikan oleh pasien.
Intraoperative Brain Mapping
Jenis operasi penyakit glioma selanjutnya yang mungkin untuk dilakukan adalah Intraoperative Brain Mapping yakni, operasi terhadap pasien yang sadar namun dengan dibius (Operasi Otak Bangun). Ahli bedah dapat mengangkat tumor yang seharusnya tidak dapat dioperasi. Operasi jenis ini biasa dilakukan untuk lokasi tumor yang dekat dengan area otak yang mengontrol fungsi penglihatan, bahasa, dan gerakan tubuh. Atau Jika pembedahan tetap dilakukan untuk jenis glioma yang letaknya di area sensitif tersebut, maka besar kemungkinan pasien bisa kehilangan fungsi – fungsi signifikan tersebut.