Tumor bisa menyerang ke bagian mana saja dalam tubuh manusia. Termasuk otak, organ terpenting yang berfungsi sebagai pusat pengendalian tubuh kita. Kenali gejalanya sebelum terlambat
Tumor otak adalah jaringan abnormal yang timbul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam otak. Dokter Rahadian I Susilo, SpBS, dari Divisi Neuro Onkologi dan Skull Base Surgery, Departemen Bedah Saraf, RSUD Dr Soetomo Surabaya, mengatakan ada banyak jenis tumor otak, beberapa di antaranya bersifat jinak dan ganas.
“Sel tumor bisa berasal dari jaringan sel otak primer. Bisa juga berasal dari tumor ganas di bagian tubuh lain yang menyebar ke otak atau yang disebut dengan tumor metastatis,” kata Rahadian.
Rahadian menjelaskan, ada dua jenis tumor otak, yaitu primer dan sekunder. Tumor otak primer berasal dari jaringan otak itu sendiri atau jaringan yang ada di dekatnya. Misalnya, selaput pembungkus otak saraf dan kelenjar pituitary. Tumor otak primer mulai timbul ketika sel normal mengalami perubahan pada DNA sel (proses mutasi).
“Mutasi ini mengakibatkan sel terus tumbuh tidak terkontrol dan membelah diri dengan cepat dan akan tetap hidup disaat sel normal seharusnya sudah mati. Akibat dari proses ini akan terbentuk jaringan sel abnormal yang tumbuh tidak terkontrol, yang kemudian akan menjadi tumor,” terang dia.
Sedangkan tumor otak sekunder atau tumor otak metastatic, kata Rahadian, adalah tumor otak yang berasal dari kanker yang berasal dari bagian tubuh lain yang kemudian menyebar ke dalam otak. “Tumor tipe ini sering muncul pada orang dengan riwayat kanker,” ujarnya.
Namun kadang kala, menurut Rahadian, tumor otak metastase ini dapat timbul sebagai gejala pertama. Tumor otak metastasis lebih sering terjadi dibanding jenis tumor otak primer. Banyak kanker yang dapat menyebar ke otak. Yang paling sering terjadi berasal dari tumor payudara, tumor usus besar, tumor ginjal, tumor paru, dan melanoma.
Lantas, faktor apa yang menyebabkan seseorang rentan terhadap kanker otak. “Ada tiga faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengidap kanker otak. Faktor usia, faktor paparan radiasi, dan faktor riwayat keluarga,” ungkap Rahadian.
Pada faktor usia, risiko tumor otak akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Tumor otak paling sering pada orang usia lanjut karena ada perubahan sifat di dalam otak. Namun beberapa jenis tumor otak lainnya hanya muncul pada anak-anak.
Faktor paparan radiasi. Orang orang yang terkena paparan radiasi jenis ionizing radiation akan memiliki risiko lebih besar terjadi tumor otak. Seperti pasien yang menjalani terapi radiasi atau orang yang tinggal di daerah yang terkena radiasi nuklir.
Faktor riwayat keluarga. Ada jenis tumor otak tertentu yang muncul pada orang dengan riwayat keluarga mengidap tumor otak atau mengalami kelainan sindroma genetik.
Rahadian mengungkapkan, gejala tumor otak yang sering dirasakan adalah nyeri kepala yang makin lama makin sering dan makin memberat. Mual dan muntah yang tidak diketahui sebabnya. Gangguan penglihatan (pandangan kabur, penglihatan ganda, atau penyempitan luas pandang mata).
“Bisa juga gangguan rasa tebal atau terjadi penurunan keuatan otot pada lengan atas atau kaki. Gangguan bicara dan keseimbangan,” ungkap Rahadian.
Gejala yang lain adalah gangguan konsentrasi dan kebingungan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Perubahan kepribadian dan perilaku. Kejang, terutama jika sering terjadi pada seseorang tand ada riwayat kejang sebelumnya, serta gangguan pendengaran.
“Jadi gejala ini muncul seseuai dengan bagian otak yang terdapat tumor,” kata Rahadian.
Jika Anda mengalami gejala seperti ini, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan beberapa langkah. Seperti memeriksa kondisi saraf, pemeriksaan imaging/ radiologi, pemeriksaan ada atau tidaknya kanker sebelumnya, dan pemeriksaan jaringan abnormal.
Pemeriksaan kondisi saraf termasuk pemeriksaan fungsi penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi dan reflek tubuh. Adanya kelainan dapat menjadi petunjuk tentang bagian otak mana yang terkena tumor otak.
Pemeriksaan imaging/radiologi akan menggunakan CT scan dan magnetic resonance imagung (MRI). Dengan cara ini dapat lebih membantu dokter mengevaluasi tumor dan rencana terapi yang akan dilakukan.
Pemeriksaan kanker. Jika tumor diduga dari kanker di tempat lain pada tubuh pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan dari mana kanker tersebut berasal. Contoh prosedur CT Scan pada dada untuk mencari adanya tumor paru.
Pemeriksaan jaringan abnormal dengan cara pengambilan dan pemeriksaan contoh jaringan dilakukan sebagai bagian dari prosedur pengambilan tumor. Tindakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan jarum (prosedur biopsi). “Dokter akan memeriksa jaringan dengan mikroskop dan untuk mengetahui kanker jinak atau ganas. Ini untuk menentukan langkah pemeriksaan selanjutnya,” kata Rahadian.
Redaksi : https://www.jawapos.com/radarsurabaya/read/2017/10/06/17936/kenali-gejala-tumor-otak-sejak-dini