Dari Rahim Menjalar ke Otak, Mengenal Kanker yang Merenggut Nyawa Ria Irawan
Tumorotak -Kabar duka dari jagat hiburan tanah air di awal tahun 2020. Artis sekaligus penyanyi kawakan, Ria Irawan meninggal dunia di usia 50 tahun pada Senin (6/1) dini hari. Tahun 2009, Ria didiagnosa kanker stadium 3C pada kelenjar getah bening di pelvis (tulang panggul) kanan. Sempat dinyatakan bersih pada tahun 2014, ternyata kanker dari pemeran Dewi di film Kuambil Lagi Hatiku (2019) ini telah menyebar ke endometrium (dinding rahim).
Maret 2019, Ria kembali tumbang karena kanker endometriumnya. Hingga puncaknya pada September 2019, diketahui bahwa kanker telah menyebar ke organ lain seperti paru-paru dan otak. Penyebaran sel kanker yang menyebar ke bagian tubuh lain dari tempatnya semula seperti pada kasus Ria disebut metastasis.
Metastasis umumnya berkembang saat sel kanker keluar dari tumor awal dan memasuki aliran darah (sistem limfatik) lalu ikut menyebar. Sel kanker dapat berhenti dan menetap di bagian tubuh lain dan membentuk tumor baru, misalnya ketika sel kanker berada di otak, maka terbentuklah tumor otak.
Semua jenis kanker dapat menyebar, namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Kenali penyakitnya, waspadai gejalanya, lakukan langkah-langkah preventif, sehingga kita mampu mengurangi risikonya.
Kenali Gejala Kanker
Pada kanker yang telah bermetastasis, jenis dan frekuensi gejala yang muncul tergantung pada ukuran dan lokasi penyebaran kanker. Umumnya gejala yang muncul dari kanker metastatik diantaranya rasa sakit dan patah tulang saat telah menyerang tulang; sakit kepala, kejang,
atau pusing saat menyebar ke otak; sesak napas saat sudah menyebar ke paru-paru; penyakit kuning atau bengkak di perut saat telah menyebar ke hati.
Bagaimana mencegah penyebaran kanker?
Setelah kita memahami arti metastasis, maka ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran kanker, diantaranya:
- Tidak merokok
- Mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran
- Mempertahankan berat badan yang ideal
- Rutin olahraga
- Melindungi diri dari paparan sinar matahari yang berlebih
- Melakukan imunisasi
- Menghindari seks bebas atau berbagi jarum suntik
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
Pentingnya Deteksi Kanker Dini
Semakin dini kanker terdeteksi, maka semakin besar pula peluang untuk sembuh. Sejalan dengan hal tersebut, Dr. dr. Rahadian Indarto Susilo Sp.BS (K), salah satu ahli dan konsultan bedah saraf (Onkologi) di FK Unair dan RSUD Dr. Soetomo menjelaskan betapa pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala.
“Peluang harapan hidup bagi pasien akan lebih tinggi dibandingkan jika kanker metastasis telah terjadi atau kanker telah mencapai stadium akhir. Untuk itu, pasien harus aware terhadap dirinya dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala sebagai bagian dari usaha untuk mendeteksi tumor otak atau bahkan kanker sejak dini.” terang Dr. Rahadian.
Sumber : Apa itu Tumor Otak ?