Waspadai Hipertensi

Kegiatan Brian, Tommy dan Inda  minggu ini adalah jalan-jalan di Car Free Day. Sesuai dengan kesepakatan, mereka bertemu di depan panggung utama. Car Free Day kali ini turut dimeriahkan oleh Dinkes dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis salah satunya adalah pengukuran tekanan darah dan edukasi terkait hipertensi.

Setelah melakukan pengukuran, Inda didiagnosa dokter terkena Hipertensi karena dia memiliki tekanan darah 145/90 mmHg. kemudian tim dokter memberikan edukasi terkait Hipertensi kepada mereka.

Apa itu tekanan darah ?

Tekanan darah adalah ukuran seberapa kuatnya jantung memompa darah ke seluruh tubuh kita. Agar kinerja tubuh maksimal, Kita harus memiliki tekanan darah normal. Umumnya, orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 120/80 mmHg. Angka 120 disebut tekanan sIstolik menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara angka 80 berarti tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa lagi, atau kerap disebut tekanan diastolik.

Seberapa tinggi tekanan darah saya hingga dikatakan Hipertensi ?

Sesuai dengan Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia terbaru menyebutkan bahwa seseorang dengan nilai tekanan darah sistolik (TDS) lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik (TDD) lebih dari sama dengan 90 mmHg sudah dapat didiagnosis menderita hipertensi. Kenyataannya banyak dari kita yang tidak menyadari jika terkena hipertensi karena memang seringkali tidak menampakkan gejala yang berarti dan baru akan muncul ketika sudah terlambat. Cara mencegah agar tidak sampai terlambat mengetahuinya adalah melakukan cek tekanan darah secara rutin. Hipertensi jika dibiarkan bisa memicu beberapa penyakit mematikan salah satunya adalah Stroke.

Apakah Hipertensi bisa meningkatkan risiko Stroke?

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.

Hipertensi yang tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan gangguan pada dinding pembuluh darah termasuk pembuluh darah yang ada di otak.

Karena terus menerus menerima aliran darah bertekanan tinggi, pembuluh darah di otak berpotensi pecah secara tiba-tiba (stroke hemoragik) sehingga menyebabkan kerusakan otak akibat suplai darah otak terhenti.

Menutup konsultasi hari itu, dokter memberikan edukasi kepada Inda dan sahabat-sahabatnya agar teratur melakukan cek tekanan darah dan konsultasi. Selain itu penderita Hipertensi juga dianjurkan untuk minum obat dan berolahraga sesuai anjuran dokter, serta mengurangi konsumsi makanan tinggi garam dan lemak. Dengan tips-tips tersebut diharapkan hipertensi dapat terkontrol dan tidak berlanjut menjadi pemicu terjadinya stroke.