Penyakit ENSEFALITIS Pemain Timnas U-16

Tumorotak – Baru-baru ini masyarakat Indonesia dikejutkan oleh berita duka tentang kematian Alfin Lestaluhu, seorang pesepakbola muda yang membela Tim Nasional Sepakbola Indonesia U-16. Diberitakan bahwa Alfin meninggal akibat peradangan otak atau ensefalitis.

Apakah ENSEFALITIS itu ?

Ensefalitis adalah kondisi peradangan pada otak akibat proses infeksi. Berasal dari kata encephalon yang berarti otak dan it is yang berarti proses infeksi.

Apa GEJALA nya ?

Gejala ensefalitis sangat bervariasi, mulai dari keluhan yang ringan sampai kondisi yang makin memberat. Gejala awal yang ditimbulkan oleh ensefalitis dimulai dari gejala menyerupai flu seperti demam, nyeri kepala, nyeri sendi. Seiring proses infeksi yang terus berjalan, gejala yang ditimbulkan pun dapat bertambah berat, meliputi demam yang lebih tinggi, peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, kejang, gangguan komunikasi, serta penurunan kesadaran sampai koma.  

Apa PENYEBAB nya ?

Ensefalitis umumnya disebabkan oleh virus, namun dapat pula disebabkan oleh bakteri dan jamur. Virus yang dapat menyebabkan ensefalitis meliputi virus Herpes Simplex 1 dan 2, Epstein-Barr, Varicella-zoster, Polio, Coxsackie, Rubella, Rubeola, dll.

Ensefalitis itu sendiri dapat dibedakan menjadi ensefalitis primer dan sekunder. Pada ensefalitis primer paparan infeksi terjadi secara langsung ke susunan saraf pusat sedangkan pada ensefalitis sekunder, infeksi terjadi pada bagian tubuh lainnya lalu menyebar masuk ke otak.

Apakah FAKTOR RISIKO terkena ensefalitis ?

Faktor resiko yang meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ensefalitis adalah: orang usia lanjut, anak-anak dibawah usia 1 tahun, serta orang-orang dengan ketahanan imun tubuh yang menurun. Pada kondisi anak yang belum mendapatkan vaksin, risiko terjadinya penyakit ensefalitis akibat virus meningkat menjadi 1 : 1000.

Bagaimana PENANGANAN nya ?

Proses pertama adalah proses menengakkan diagnosa ensefalitis. Diagnosa ensefalitis didapat dari cerita, gejala, serta pemeriksaan fisik. Kemudian dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan yang meliputi pemeriksaan radiologis berupa CT Scan dan MRI, pemeriksaan darah, sampai pemeriksaan yang lebih invasif berupa lumbal punksi (pengambilan contoh cairan otak) sampai dengan biopsi (pengambilan contoh jaringan). Tatalaksana bagi pasien ensefalitis meliputi perawatan di rumah sakit dengan obat-obatan anti nyeri, kortikosteroid, anti kejang, cairan, serta penenang.

Apakah DAPAT DISEMBUHKAN ?

Derajat keparahan penyakit ensefalitis mempengaruhi hasil pengobatan yang akan terjadi. Beratnya peradangan otak akan sangat menentukan hasil akhir yang nanti dialami pasien. Pada ensefalitis ringan, peradangan otak biasanya akan hilang setelah beberapa hari dilakukan pengobatan. Pada kasus yang lebih berat, tingkat peradangan membutuhkan waktu yang lebih lama, bisa dalam hitungan minggu atau beberapa bulan. Kerusakan otak yang terjadi dapat bersifat permanen bahkan berakhir dengan kematian jika tidak ditangani secara tepat dan cepat.

Sumber CNN Indonesia | Jumat, 1/11/2019