Tumor Otak dan Perubahan Kepribadian
Ketika seseorang mendengar tentang tumorotak biasanya yang terbayang adalah gejala fisik seperti sakit kepala hebat, muntah berulang, atau gangguan penglihatan. Namun, ada sisi lain dari penyakit ini yang jarang dibicarakan: perubahan kepribadian dan perilaku. Banyak orang tidak menyadari bahwa tumor otak dapat menyebabkan perubahan secara progressif dalam cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.
Tumor yang tumbuh di area lobus frontal (bagian otak yang mengatur pengambilan keputusan, kontrol emosi, dan kepribadian) bisa membuat seseorang menjadi lebih impulsif, mudah marah, kehilangan empati, atau bahkan bersikap apatis. Perubahan ini sering kali berkembang perlahan, sehingga sulit dikenali pada awalnya. Keluarga atau teman dekat mungkin hanya mengira seseorang sedang mengalami stres atau masalah psikologis biasa.
Contohnya, seorang ayah yang dikenal penyabar dan penuh perhatiandapat secara perlahan mengalami perubahan menjadi lebih pemarah dan acuh tak acuh terhadap keluarganya. Atau seorang profesional yang biasanya cermat dan bertanggung jawab mulai sedikit demi sedikit membuat keputusan sembrono di tempat kerja. Perubahan kepribadian atau perilaku seperti ini dapat mencerminkan tekanan atau gangguan fungsi pada jaringan saraf akibat pertumbuhan tumor di otak yang berlangsung secara progresif.
Seringkali, gejala seperti ini lebih dulu muncul dibandingkan gejala fisik. Inilah mengapa deteksi dini menjadi sulit. Bahkan, ada kasus ketika pasien lebih dahulu dirujuk ke psikiater karena dianggap mengalami gangguan mental, padahal sumber masalahnya adalah kondisi medis di otak. Pemeriksaan neurologis dan pemindaian otak seperti MRI atau CT scan bisa menjadi kunci dalam menemukan jawabannya.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa perubahan kepribadian yang terjadi secara bertahap namun terus-menerus, terutama jika disertai gejala lain seperti kejang, gangguan memori, atau kehilangan keseimbangan, perlu segera dikonsultasikan ke dokter spesialis saraf. Deteksi dan diagnosis dini sangat penting karena dapat secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.
Selain itu, penderita tumor otak yang mengalami perubahan perilaku memerlukan dukungan emosional yang besar. Keluarga harus diberi edukasi bahwa ini bukan sepenuhnya kesalahan pasien. Perubahan yang mereka alami adalah akibat langsung dari gangguan fungsi otak. Dengan pemahaman ini, pasien akan lebih mungkin mendapatkan perawatan yang penuh empati dan pendekatan yang tepat.
Membahas perubahan kepribadian akibat tumor otak bukan hanya soal edukasi medis, tapi juga soal membangun kesadaran bahwa kesehatan otak memengaruhi siapa kita sebagai individu. Semakin cepat kita mengenali tanda-tandanya, semakin besar harapan untuk mempertahankan kualitas hidup pasien.
Konsultasikan keluhan anda bersama kami di Brain Tumor Indonesia
Baca Juga
Dampak Tumor Otak pada Anak
Tumor Otak yang Jarang Diketahui
Pemulihan Pasca Operasi Tumor Otak
