Kita Anak Indonesia, Kita Gembira , merupakan slogan Hari Anak Nasional tahun ini yang diperingati pada 23 Juli 2019.

Jangan sampai kegembiraan anak-anak terenggut oleh rasa nyeri dan sakit berjuang melawan tumor otak. Kasus tumor otak kini semakin merebak ke berbagai kalangan. Mulai dari pria hingga wanita, tua atau muda. Seperti yang dialami Magali, putri selebriti ternama Marcela Zalianty dan pembalap ternama Ananda Mikola. Ia divonis mengidap tumor otak sejak 2014 ketika masih berusia 1 tahun.

Sebelum divonis mengidap tumor otak, Magali sempat merasakan beberapa hal seperti flu dan demam berkepanjangan yang tak kunjung sembuh. Tumor otak adalah jaringan abnormal yang timbul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam otak, beberapa diantaranya bersifat jinak dan ada pula yang bersifat ganas. Tumor otak bisa berasal dari jaringan sel otak itu sendiri (tumor otak primer) atau juga bisa berasal dari tumor ganas di bagian tubuh lain yang menyebar ke otak (tumor metastasis).

Bagaimana gejala tumor otak pada anak?

Gejala tumor otak pada anak sedikit berbeda dengan yang dialami oleh orang dewasa, karena bergantung pada letak dari tumor itu sendiri.  Dikutip dari laman Johns Hopkins Medicine, ketika tumor otak tumbuh dan berkembang, akan menyebabkan tekanan kuat pada bagian tulang tengkorak si kecil, yang disebut tekanan intrakranial. Peningkatan tekanan ini disebabkan oleh jaringan yang tumbuh di otak serta penyumbatan aliran cairan serebrospinal.

Meskipun sulit terdeteksi, ada beberapa gejala tumor pada anak yang harus Anda waspadai seperti berikut:

  1. Sakit kepala.
  2. Mual dan muntah di pagi hari.
  3. Sifat mudah marah.
  4. Mudah letih dan mengantuk.
  5. Macroencephaly (kepala membesar) pada bayi yang tulang tengkoraknya belum sempurna.

Dalam kasus putra Ananda Mikola, tumor otak masuk pada jenis Choroid Plexus Papilloma yang terletak di lobus temporal, bagian otak yang bertanggung jawab pada ingatan dan kemauan belajar hal-hal baru. Penekanan pada otak oleh tumor ini akan membuat pasien menjadi sangat pusing dan terus menerus seperti gejala umum yang dialami saat anak sedang terserang flu.

Lobus temporal  juga sangat dekat dengan nervous opticus, saraf yang berfungsi sebagai pusat penglihatan. Dengan adanya tekanan pada nervous, akan membuat fungsi penglihatan seorang anak berkurang bahkan pada kasus yang lebih anak akan kehilangan penglihatan. Namun semua itu bisa ditangani dengan mengangkat sel tumornya, sehingga nervous opticus tidak lagi tertekan dan bisa berfungsi seperti sedia kala.

Gejala lain adalah halusinasi, kejang, sulit berbicara atau juga pubertas dini, karena tumor otak bisa menekan kelenjar pituitary yang bertanggung jawab pada produksi hormon tubuh, termasuk hormon pertumbuhan.

Apa penyebab tumor otak pada anak ?

Sama seperti tumor otak pada orang dewasa, pada anak sampai sekarang masih belum bisa dipastikan apa penyebab terjadinya tumor otak. Akan tetapi risiko terbesar dari tumor otak pada anak adalah genetik dari sang ibu.

Berbeda dengan tumor otak pada orang dewasa yang bisa tumbuh dari penyebaran sel kanker bagian tubuh lain, tumor otak pada anak masuk pada jenis tumor otak primer, yaitu tumor yang berasal dari sel otak itu sendiri. Jika tumor ini sudah berkembang sejak anak masih dalam kandungan maka tumor otak lebih mungkin terjadi pada bagian otak yang berada di belakang mata dan di sekitar kelenjar pitutari, penghasil hormon tubuh (termasuk juga hormon pertumbuhan)

Genetik dari orang tua sangat mempengaruhi tumbuhnya tumor otak pada anak. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena tumor otak adalah paparan radiasi dan radikal bebas yang dapat membuat sel otak membelah dan berkembang abnormal tanpa henti.

Tingkat kesembuhan bagaimana ?

Anak-anak memiliki kemampuan tumbuh dan berkembang lebih baik dari pada orang dewasa selaras dengan hal tersebut pasien tumor otak pada anak memiliki kecenderungan lebih baik pula untuk memperbaiki sel yang rusak

Untuk penanganan tumor otak pada anak biasanya dokter akan lebih menyarankan dengan menggunakan metode kemoterapi. Kemoterapi juga lebih bagus untuk mengurangi efek radiasi pada sel normal di sekitar tumor. Dengan kamampuan regenerasi sel yang baik, tindakan operasi juga menguntungkan bagi pasien tumor otak pada anak.

Akan tetapi semua keputusan terakit penanganan kembali kepada dokter dan tim yang menanganinya tentunya dengan pertimbangan yang disesuaikan dengan kasus dan kondisi pasien.

 

Sumber: Theasianparent.com