Hati-Hati Gangguan pada Batang Otak yang Bisa Terjadi!

Tumorotak

Ruben Onsu memberikan kabar mengejutkan kepada publik. Dia menyebutkan bahwa istrinya Sarwendah saat ini mengidap penyakit langka di batang otaknya. Salah satu gejala yang dialami Sarwendah adalah sakit kepala migrain, dan sakit itu sudah dialami sejak lama. Ruben tidak menjelaskan secara detail mengenai penyakit yang diderita istrinya tersebut. Lalu penyakit apa saja yang bisa terjadi di batang otak?

Sebagai sistem saraf pusat, otak memiliki beberapa bagian yang saling terhubung dalam mengontrol seluruh fungsi tubuh. Batang otak salah satunya. Apabila terjadi kerusakan pada bagian otak ini, maka akan berdampak buruk pada kehidupan pasien. Bagaimana kita tahu apakah kita menderita penyakit di batang otak atau bukan? Kenali gejalanya dan apa saja jenis penyakit dan gangguan yang bisa terjadi pada batang otak

Batang otak berada di bagian dasar otak kita yang menghubungkan antara otak besar, otak kecil, dan sumsum tulang belakang. Bentuknya seperti tangkai atau batang bunga sehingga disebut batang otak.

Bagian ini memiliki fungsi penting dalam hidup manusia. Semua informasi dari tubuh yang akan disampaikan ke otak besar dan otak kecil harus melewati batang otak, begitupun sebaliknya. Mungkin anda bertanya-tanya, bagaimana mata berkedip dan jantung bisa berdetak secara otomatis? Itu adalah salah satu fungsi dari batang otak.

Beberapa kondisi atau gangguan pada batang otak dapat mempengahui fungsi otak kita. Berikut beberapa kondisi medis yang bisa terjadi:

  1. Stroke batang otak
    Jenis stroke yang terjadi ketika aliran darah ke batang otak menjadi terganggu dan terputus. Akibatnya beberapa fungsi batang otak terganggu sehingga menimbulkan gejala seperti gangguan pernapasan, sulit menelan, mengunyah dan bicara, pusing, vertigo, kelemahan otot, penglihatan ganda, hingga penurunan kesadaran.
  1. Tumor otak
    Tumor otak juga bisa terjadi di batang otak. Jenis tumor otak yang umum terjadi di bagian otak ini adalah glioma, terutama astrositoma. Tumor ini bisa menimbulkan gejala seperti sakit kepala, mual, gerakan mata yang tidak normal, kelemahan di satu sisi wajah, mati rasa, dan masalah keseimbangan.
  1. Cedera otak
    Cedera otak trumatis, seperti benturan keras kearah kepala bisa mengganggu fungsi otak termasuk batang otak. Pada kondisi ini bisa menimbulkan gejala seperti pusing, mual dan muntah, masalah bicara, telinga berdenging, gangguan penglihatan, hingga koma.
  1. Esefalitis
    Peradangan pada jaringan otak yang disebabakan infeksi atau respon autoimun. Menyebabkan otak yang membengkak dan muncul gejala seperti sakit kepala, leher kaku, kejang.
  2. Kematian batang otak dan status vegetatif
    Kematian batang otak terjadi ketika batang otak sudah tidak lagi berfungsi. Mengakibatkan pasien kehilangan kesadaran dan tidak mampu bernapas sehingga membutuhkan bantuan pernapasan melalui pemasangan ventilator. Kondisi ini mengakibatkan kemampuan otak lain seperti berbicara, makan, bergerak dan berpikir sudah tidak bisa sama sekali. Kematian batang otak bisa disebabkan serangan jantung, stroke, cedera kepala berat, infeksi otak, tumor otak, keracunan, hipotermia. Sementara orang yang berada pada status vegetatif masih bisa menunjukkan respon seperti berkedip, menggerakkan jari, namun tidak tanggap terhadap keadaan sekitar. Dokter perlu menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisinya secara jelas.

Untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan pada batang otak, anda perlu rutin memeriksakan kondisi kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat dengan membatasi minum alkohol, rutin berolahraga, tidak merokok, menggunakan alat pelindung kepala baik saat bekerja di luar ruangan maupun saat berkendara.

Baca juga : Bagaimana Cara Otak Kita Bekerja?,  Tukul Arwana Alami Pendarahan Otak, Kenali Gejalanya