Tukul Arwana Alami Pendarahan Otak, Kenali Gejalanya

Tumorotak

Beberapa bulan yang lalu, kabar mengejutkan datang dari komedian tanah air yang mengalami sakit pendarahan otak. Tukul Arwana, seorang dengan ciri khasnya “ea ea ea” yang sangat membekas di hati penonton.

Apa yang terjadi ketika otak mengalami pendarahan?

Pendarahan akan menyebabkan jaringan otak iritasi dan bengkak, atau disebut juga dengan cerebral edema. Darah kemudian menggenang dan menggumpal. Kemudian gumpalan tersebut menekan jaringan otak, hingga akhirnya memengaruhi aliran darah di sekitarnya. Sehingga aliran darah tidak lancar, membuat sel-sel di otak tidak mendapatkan oksigen dan makanan. Dan akhirnya, sel-sel otak menjadi rusak dan mati.

Lalu apa saja gejala, pengobatan yang dilakukan, dan kapan harus ke dokter?

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan pendarahan pada otak dan area di sekitarnya. Apabila pendarahannya tidak dapat dikendalikan, dapat mematikan sel otak dan terhentinya banyak fungsi tubuh seperti mengalami kelumpuhan sementara atau permanen, serta hilangnya kemampuan motorik lainnya. (Anggota gerak tubuh)

Gejala dari pendarahan otak meliputi sakit kepala hebat, melemahnya otot, kesulitan berbicara, perubahan suasana hati, kehilangan ingatan, mati rasa, penglihatan yang buram, hingga hilangnya kesadaran.

Pengobatan yang dilakukan tergantung pada seberapa parah pendarahan, letak pendarahan dan juga kondisi pasien secara umum. Biasanya, penanganan pertama yang dilakukan adalah operasi, ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mencegah agar pembuluh nadi (arteri) tidak menjadi lebih lemah. Operasi juga dapat dilakukan pada pembuluh darah yang rusak.

Karena itu, jangan sepelekan jika mengalami pusing yang tidak wajar, segera pergi ke dokter agar dapat mengetahui penyakit yang diderita sehingga dapat ditangani sedini mungkin. Kita doakan juga agar mas Tukul dan survivor sakit lainnya segera diberikan kesembuhan agar dapat berkumpul bersama keluarga dan beraktifitas kembali.

 

Baca juga : Tumor Otak, Beda Lokasi Beda GejalaKemoterapi Tumor Otak