Kemoterapi Tumor Otak
Tumorotak dapat berkembang menjadi ganas dan menjadi kanker otak ketika sel – sel abnormal sudah mulai menjalar ke jaringan atau bagian tubuh lainnya. Untuk tumor yang lebih agresif atau tumor yang tidak dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi, akan diperlukan penanganan tambahan berupa terapi radiasi atau kemoterapi.
Apa itu Kemoterapi Tumor Otak?
Kemoterapi adalah pemberian obat yang berfungsi untuk menghancurkan sel kanker, sisa sel kanker, atau mengecilkan ukuran tumor. Obat – obatan ini diracik secara khusus untuk bisa membunuh sel kanker. Tidak hanya itu, kemoterapi juga bisa digunakan untuk mencegah penyebaran sel kanker ke jaringan lainnya serta meringankan gejala yang ditimbulkan.
Jadi, tidak hanya sebagai upaya penyembuhan tetapi juga membantu pasien agar tidak terlalu merasakan gejala yang ditimbulkan tumor tersebut. Oleh karena itu, terkadang untuk pasien tumor otak pada stadium lanjut, pilihan kemoterapi tetap masih bisa dilakukan
Kemoterapi pada tumor otak memiliki beberapa proses. Mulai dari tahap tes kesehatan, pemeriksaan, hingga analisa efek samping yang mungkin akan dirasakan pasien pasca kemoterapi. Obat – obatan kemoterapi tidak hanya diberikan melalui infus saja tetapi juga bisa melalui oral seperti biasanya minum obat, injeksi atau suntikan, topikal, pengolesan pada kulit, atau langsung pada sel kanker misalnya setelah operasi.
Apa saja Manfaat Kemoterapi Tumor Otak?
Pilihan penanganan atau pengobatan dengan kemoterapi berguna untuk:
- Mencegah tumor muncul kembali pasca operasi
- Membunuh sel tumor yang masih tersisa setelah operasi
- Mencegah tersebarnya sel tumor ke jaringan atau bagian tubuh yang lain
- Mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh tumor otak
- Memperpanjang usia/harapan hidup pasien, biasanya untuk tumor otak stadium lanjut
Apakah kemoterapi memiliki efek samping?
Tindakan kemoterapi memiliki efek samping yang berbeda – beda pada setiap pasien tergantung jenis tumor, kondisi kesehatan pasien, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, pada proses penanganan tumor otak terdapat fase analisa efek samping untuk memastikan bagaimana kinerja kemoterapi terhadap kondisi pasien.
Efek samping dari kemoterapi tumor otak mirip dengan kemoterapi kanker pada umumnya. Terdapat efek jangka pendek seperti gangguan pencernaan, kerontokan rambut, sariawan, kelelahan, hingga kekebalan tubuh yang menurun.
Selain itu, ada efek samping kemoterapi tumor otak jangka panjang yang biasanya muncul saat pasien kembali terserang tumor otak. Efek samping jangka panjang ada yang juga bisa bertahan hingga seumur hidup. Beberapa efek samping kemoterapi jangka panjang adalah gangguan pada fungsi pendengaran, otak, jantung dan pembuluh darah.
Apa yang harus dilakukan pasien pasca kemoterapi tumor otak?
Beberapa hal yang disarankan oleh dokter untuk dilakukan pasca pasien menjalani kemoterapi adalah:
- Istirahat yang cukup dan membatasi aktivitas yang berlebihan
- Menjaga kebersihan
- Melakukan check up kesehatan secara rutin
- Perawatan alternatif juga bisa dilakukan untuk gejala/efek samping seperti kelelahan, gangguan pencernaan, dan stres
Baca juga : Gejala dan Pengobatan Pituitary Adenoma, Tumor Otak, Beda Lokasi Beda Gejala