Tumor Otak Harus Selalu Dioperasi?
Metode Penanganan Tumor Otak
Ayah Brian sering mengeluhkan sakit kepala 3 bulan ini, selain sakit kepala ayah Brian juga mengalami penurunan pendengaran dan gangguan penglihatan. Pernah suatu waktu ketika mengantarkan Ibu Brian ke pasar hampir tertabrak motor dari samping. Brian meceritakan ini kepada Tommy dan Inda. Mendengar cerita Brian, Tommy dan Inda menyarankan Brian untuk membawa ayahnya untuk periksa dan konsultasi ke dokter. Jika dilihat dari keluhan yang dialami Ayah Brian, Inda menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter bedah saraf. Brian pun membawa Ayahnya ke Brain Tumor Indonesia untuk berkonsultasi.
Oleh tim dokter Brain Tumor Indonesia, Ayah Brian disarankan foto MRI kepala untuk memastikan apa yang terjadi pada beliau. Benar saja terlihat ada tumor di dalam otak Ayah Brian.
Apakah Ayah Brian harus dioperasi ?
Tim dokter Brain Tumor Indonesia menjelaskan kepada Brian dan ayahnya bahwasannya terdapat beberapa terapi untuk kasus tumor otak diantaranya: Operasi, Radioterapi, Kemoterapi, dan Rehabilitasi pasca operasi. Untuk menentukan terapi apa yang efektif dan cocok untuk kasus tumor otak bergantung pada jenis tumor, lokasi dan ukurannya. Jadi tidak semua kasus tumor otak harus dioperasi ketika pertama kali diketahui terdapat tumor di otaknya.
Tumor otak yang bagaimana yang harus dioperasi ?
Salah satu terapi dalam penanganan kasus tumor otak adalah dilakukan pembedahan. Jika tumor otak berada pada lokasi yang dapat dicapai dengan tindakan pembedahan, maka dokter bedah saraf akan menyarankan operasi untuk membuang tumor semaksimal mungkin. Pada beberapa kasus, tumor berukuran kecil dan mudah dipisahkan dari jaringan otak di sekitarnya memugkinkan dilakukan pengambilan tumor secara total. Pada kasus lain, tumor dapat sulit dipisahkan dari jaringan normal sekitarnya atau lokasi tumor berdekatan dengan area penting di otak, sehingga meningkatkan risiko operasi. Pada situasi seperti ini dokter akan berusaha membuang tumor semaksimal mungkin selama masih aman untuk jaringan otak di sekitarnya.
Apakah setelah dioperasi akan bisa sembuh total ? dan apakah ada efek sampingnya ?
Sekalipun hanya membuang sebagian dari massa tumor akan membantu mengurangi gejala dan keluhan yang ada. Pembedahan untuk membuang tumor otak merupakan prosedur yang mengandung risiko antara lain infeksi dan perdarahan. Risiko lain tergantung pada lokasi otak yang berdekatan dengan tumor. Misalnya operasi tumor yang berdekatan dengan saraf pendengaran mempunyai risiko ketulian. Semua risiko bisa saja terjadi dan juga bisa tidak terjadi, selama semua dilakukan oleh dokter bedah saraf yang profesional dan terlatih risiko dapat diminmalkan. Sembuh total atau tidaknya sangat bergantung pada kasus tumor otak itu sendiri, diantaranta letak tumor yang berdekatan dengan pusat saraf terntentu yang akan menentukan apakah tumor dapat diangkat total atau hanya sebagian dengan pertimbangan keamanan saraf jika diambil semua ditakutkan akan ikut merusak saraf.
Terapi apa yang bisa dilakukan selain operasi ?
Terapi lain yang bisa dilakukan pada kasus tumor otak diantaranya:
- Radioterapi, yaitu merupakan prosedur menggunakan energi radiasi untuk membunuh sel tumor. Efek samping radioterapi tergantung pada dosis yang diberikan. Secara umum efeknya dapat berupa kelemahan, nyeri kepala dan iritasi pada kulit kepala.
- Kemoterapi, merupakan penggunaan obat untuk membunuh sel tumor. Jenis obat yang diberikan tergantung pada jenis sel tumor, dapat berupa obat suntik maupun kapsul. Kemoterapi dapat diberikan pada saat pembedahan. Setelah mebuang tumor, dokter bedah saraf dapat langsung meletakkkan obat kemoterapi di lokasi bekas tumor.
- Rehabilitasi setelah pembedahan, terapi ini digunakan untuk pasien yang sudah pernah melakukan pembedahan untuk mengangkat tumornya. Tumor otak dapat muncul di bagian otak yang mengendalikan fungsi pergerakan tangan dan kaki, fungsi bicara, penglihatan, dan proses berfikir sehingga rehabilitasi sangat diperlukan sebagai bagian untuk proses pemulihan pasien. Tindakan rehabilitasi antara lain fisioterapi untuk melatih fungsi dan kekuatan otot dan speech therapyuntuk kemampuan bicara.
Tim dokter menggaris bawahi bahwa tidak semua kasus harus dioperasi saat pertama kali diketahui terdapat tumor di otaknya, terapi tumor otak sangat tergantung pada jenis, ukuran dan lokasi tumor, serta yang tidak kalah penting kondisi kesehatan pasien secara umum. Hindari makanan yang bersifat karsinogenik, perbanyak konsumsi sayur dan buah buahan segar yang mengandung banyak anti oksidan guna menangkal radikal bebas pemicu terjadinya mutasi sel.
Baca juga : Apa itu Kraniotomi?, Sakit Kepala Tanda Awal Tumor Otak